Rabu, 08 Juni 2016

Makanan Penambah Darah

Buah-Buahan

Makanan penambah darah dari buah-buahan tentunya bisa menaikkan sel-sel darah merah, seperti:
  • Jeruk.
  • Tomat.
  • Mangga.
  • Jambu biji.
  • Apel.
  • Pepaya.
  • Stroberri.
  • Pisang.
  • Buah naga.
  • Kesemek.
  • Sukun.
  • Kiwi.
  • Anggur.
  • Alpukat.
  • Sirsak.
  • Delima.
  • Blewah.
  • Cherry.
  • Tebu.
  • Jeruk mandarin.
  • Kurma.
  • Labu.
  • Kismis.

Sayur-Sayuran


Makanan penambah darah berikutnya yaitu sayur-sayuran, yaitu:
  • Ubi.
  • Kacang polong.
  • Kacang hijau.
  • Kacang panjang.
  • Kol.
  • Bayam.
  • Kacang merah.
  • Lobal.
  • Sawi.
  • Brokoli.
  • Kentang.
  • Buncis.
  • Kacang almond.
  • Daun katuk.
  • Daun singkong.
  • Kangkung.

Kategori Lainnya


Selain buah dan sayur, ada lagi makanan penambah darah dalam kategori lainnya, sebagai berikut:
  • Daging merah (daging sapi, kambing dan kerbau).
  • Daging dan hati ayam.
  • Telur.
  • Susu.
  • Ikan.
  • Udang.
  • Tiram.
  • Kerang.
Mungkin dengan makanan tersebut, mengurangi penyakit anemia yang Anda derita selama ini. Selamat mencoba.

Anemia pada Ibu Hamil


Anemia atau kurang darah juga dapat terjadi pada ibu hamil. Anemia pada ibu hamil harus diwaspadai, karena merupakan salah satu resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan baik ibu maupun janin. Jika anemia tidak ditangani dengan benar akan meningkatkan resiko komplikasi yang berbahaya, misalnya persalinan prematur, bayi lahir dengan berat di bawah normal dan bisa memicu depresi pasca persalinan.

Ibu hamil lebih memerlukan banyak sel darah untuk meningkatkan perkembangan janin dalam kandungan. Dan ketika anemia Anda rasakan, kebutuhan tidak akan tercukupi sehingga oksigen yang disalurkan pada jaringan tubuh dan janin tidak normal. Ibu hamil juga perlu mencermati beberapa hal seperti gejala anemia yang tampak mirip dengan gejala kehamilan pada umumnya dialami. Terlebih lagi jika anemia tersebut anemia ringan yang memiliki kemungkinan tidak menimbulkan gejala yang jelas.

Gejala Anemia pada Ibu Hamil

Adapun gejala yang ditimbulkan anemia pada ibu hamil, misalnya:
  • Wajah terlihat pucat.
  • Sakit kepala.
  • Cepat merasa lelah.
  • Jantung seringkali berdebar-debar lebih cepat dari biasanya.
  • Nafasnya berhembus lebih cepat.
  • Nafsu makan berkurang.
  • Kebugaran tubuh yang menurun.
  • Sering merasa lemah dan letih.
  • Gangguan dalam penyembuhan luka.

Penyebab Terjadinya Anemia pada Ibu Hamil

Penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil yaitu sebagai berikut:
  • Pola makan ibu hamil yang terganggu yang diakibatkan rasa mual yang sering terjadi selama proses kehamilan.
  • Rendahnya cadangan zat besi pada ibu hamil yang disebabkan menstruasi atau proses persalinan sebelumnya.
  • Kebutuhan zat besi yang meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.
  • Asupan zat besi yang dikonsumsi oleh ibu hamil tidak tercukupi atau kurang.
  • Ibu hamil yang umurnya kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun.
  • Mengalami paritas (kelahiran) tinggi.
  • Kurangnya energi kronis.
  • Infeksi dan penyakit.
  • Jarak kehamilan terlalu dekat.

Bahaya Anemia pada Ibu Hamil

Anemia pada ibu hamil sangat berbahaya, seperti:
  • Keguguran.
  • Kelahiran prematur.
  • Persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi.
  • Pendarahan akibat tidak adanya kontraksi otot rahim.
  • Infeksi saat bersalin maupun pasca bersalin.
  • Syok dan kematian pada ibu saat persalinan.
  • Komplikasi penyakit seperti:
  1. Gagal jantung kongesif.
  2.  Konfungsi kanker.
  3. Penyakit ginjal.
  4. Gondok.
  5. Penyakit infeksi kuman.
  6. Thalasemia.
  7. Kelainan jantung.
  8. Rematoid.
  9. Meningitis.
  10. Gangguan sistem imun.

Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil

Berikut adalah beberapa cara pencegahan anemia pada ibu hamil:
  1. Mengkonsumsi makanan yang lebih banyak dan beragam, seperti sayuran warna hijau, kacang-kacangan, protein hewani terutama hati.
  2. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, tomat, mangga yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
  3. Apabila menunjukkan kondisi anemia, lakukan pemeriksaan dengan tenaga medis untuk tindakan pengobatan lebih lanjut.

Bukannya banyak pepatah lebih baik mencegah dari pada mengobati. Lakukanlah cara-cara pencegahan anemia yang terjadi pada ibu hamil, sebelum Anda sendiri yang mngalaminya.

Jumat, 03 Juni 2016

Cara Mengatasi Anemia atau Kurang Darah

Anemia atau kurangnya darah akan terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah dengan jumlah yang cukup yang di produksi oleh sumsum tulang. Pada umumnya, proses ini membutuhkan asupan zat besi, asam folat dan vitamin B12. Selain itu, sel darah merah bisa di peroleh dari eritropoiten atau EPO yang merupakan salah satu hormon yang dibaut didalam ginjal.

Berikut penyebab terjadinya anemia:
  1. Pendarahan saat menstruasi.
  2. Pecah pembuluh darah.
  3. Mengalami kecelakaan.
  4. Kekurangan asupan zat besi.
  5. Kurang asupan vitamin C,B12.
  6. Akibat terjadinya pembesar lompa.
  7. Penyakit thalasemia.
  8. Reaksi dari autoimun pada sel darah merah.
  9. Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal.
  10. Penghancuran dari sel darah merah.
  11. Kerusakan sel darah merah secara mekanik.
  12. Penyakit hemoglobin C dan hemoglobin S-C.

Adapula beberapa gejala anemia yang sering terjadi, yaitu:
  1. Terlihat lesu, lemas dan letih.
  2. Selaput dara mata terlihat lebih pucat dari biasanya.
  3. Telapak tangan yang terlihat memutih.
  4. Warna bibir pucat dan tidak adanya warna kemerahan.
  5. Wajah akan terlihat pucat.
  6. Terlinga berdengung.
  7. Gangguan sakit haid atau penurunan libido.
  8. Elastisitas pada kulit menurun.
  9. Rambut menjadi tipis dan juga halus.
  10. Kuku kaki dan tangan akan lebih pucat dan putih.
  11. Lebih cepat merasa kelelahan.
  12. Sering merasa pusing atau akit kepala.
  13. Merasakan sesak nafas saat melakukan aktivitas.

Makanan-makanan yang bisa membantu anemia dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
  • Mengkonsumsi kacang-kacangan. karena kacang-kacangan adalah salah satu jenis makanan yang baik yang bisa membantu dalam meningkatkan sel darah merah yang ada didalam tubuh.
  • Yang paling utama yang bisa berperan penting untuk membantu meningkatkan produksi dari sel darah merah yaitu daging kambing dan seafood, yang mempunyai kandungan banyak seperti vitamin B12, zat besi dan juga makanan yang mengandung asam folat.
  • Sayuran yang mempunyai warna hijau yang sangat baik untuk membantu meningkatkan zat besi. Pada beberapa jenis sayuran seperti kol, kangkung, kubis dan bayam yang dianggap bisa membantu dalam mengobati penyakit anemia.
  • Cara mengatasi penyakit anemia juga bisa dengan buah-buahan  yang mengandung nutrisi dan zat yang baik untuk kesehatan tubuh. Seperti buah semangka, anggur dan apel, dimana buah-buahan tersebut dapat meningkatkan produksi dari darah.
  • Cara mengobati anemia dengan menggunakan campuran dari bawang merah serta telur, cukup Anda rebus terlebih dahulu bawang merah yang di campurkan dengan sebutir kuning telur. Kemudian rebusan dari kedua bahan tersebut dimakan.

Konsumsi beberapa jenis makanan seperti di bawah ini juga:
  • Kerang.
  • Tiram.
  • Remis.
  • Hati sapi.
  • Daging sapi.
  • Kaviar.
  • Gurita.
  • Makarel.
  • Herrking.
  • Salmon.
  • Ikan tuna.
  • Ikan cod.
  • Sarden.
  • Trout bluefish.
  • Kepiting.
  • Lobster.
  • Daging domba.
  • Keju.
  • Telur.

Selain itu, biasakan diri untuk melakukan olahraga yang ringan yang dilakukan secara rutin dan teratur, tidak begadang dan mempunyai pola tidur sehat yang bisa membantu mencegah terjadinya anemia. Itulah informasi mengenai cara mengatasi anemia. Semoga bermanfaat. Terima kasih.